Senin, 28 Mei 2012

DALAM FIRMAN TUHAN


Satu saja Ramalan Penuh
"Dan (ingatlah ketika Isa Putra Maryam berkata, 'Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad' ..." (QS. Ash-Shaff:6).

Sebuah Ciri Umum
Hanya dari pandangan sekilas, pembacaan yang cepat, penglihatan yang tergesa-gesa pada ayat-ayat sebelumnya, seorang Muslim akan puas bahwa Yesus Kristus benar-benar meramalkan kedatangan Nabi Muhammad, utusan Allah. Orang Islam dibuat bingung atas kekeras-kepalaan, kesombongan dan lorong impian orang Kristen yang menghalanginya melihat cahaya dari dalam dirinya dan mendengar-kan hati nuraninya sehingga tidak dapat mengenali kejelasan tersebut.

Orang Kristen pada gilirannya dibingungkan pada ke-keras-kepalaannya yang membatu dari orang-orang Yahudi, bangsa yang dikaruniai kecerdikan yang kreatif, meskipun terdapat 1001 ramalan pada kitab mereka (Perjanjian Lama) sehubungan dengan kedatangan Mesias secara keseluruhan mereka tidak mampu mengenali Tuhan dan 'Juru Selamat' mereka. Apakah mereka (umat Kristen dan Yahudi) buta?
Tidak. Orang-orang Yahudi atau Kristen tak seharusnya tahan terhadap kebenaran. Permasalahannya adalah bahwa kita semua membuat persangkaan sejak kecil. Orang-orang Amerika menyebutnya telah 'diprogram'.
Membaca ayat-ayat secara biasa atau mendengarkan ceramah-ceramah dan mendapatkan kepuasan atas diri sendiri dalam pengetahuan tidak akan menolong penyebaran kebenaran. Saat ini adalah abad 'Everyman' (setiap orang). Abad profesi telah berlalu. Adalah tugas setiap Muslim pria, wanita, atau anak-anak untuk terlibat, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ingatlah ayat di atas dengan artinya juga kutipan yang mendahului dan mengikutinya sehingga Anda mempunyai bekal untuk membagi dien kita dengan non-Muslim. Tak ada jalan pintas untuk berda'wah!

Hasilkan Buktimu!
Mungkin saja ini bukan pertama kalinya Anda membaca atau mendengar tentang ramalan-ramalan dalam kitab Yahudi atau Kristen sehubungan dengan kedatangan utusan Allah yang terakhir dan penghabisan Muhammad, rahmat bagi semua manusia. Dan mungkin pada suatu waktu Anda telah melakukan sedikit usaha dengan ragu-ragu mengusulkan bahwa Nabi Muhammmad diramalkan dalam Injil. Tetapi ketika dibutuhkan bukti, Anda sama sekali tidak dapat, karena Anda tak pernah melakukan persiapan diri. Ingat, tak ada yang dapat menggantikan pekerjaan berat. Saya yakin atas apa yang saya katakan dan saya lakukan apa yang saya ucapkan. Insya Allah.
Saya pribadi mempunyai ingatan berjenis-jenis pilihan dari Injil dalam selusin bahasa yang berbeda-beda, termasuk bahasa Arab dan Ibrani. Bukan untuk pameran tetapi karena pembuktian potongan-potongan agama ini menimbulkan berjenis-jenis kelompok bahasa yang berguna untuk menda'wahkan keyakinan kita. Bahasa adalah kunci untuk memahami hati suatu kaum.

Di Tanah Fir'aun
Tanpa banyak jaminan, saya terlantar di Kairo karena kekurangan Visa masuk. Seorang pria ramah dari Al-Azhar, yang sedang mencoba menolong kami mendapatkan dokumen yang diperlukan, menjadi putus asa dengan keterlambatan tersebut. Karena harus melaksanakan shalat Jum'at, Ia menarik saya dan anak laki-laki saya, Yusuf, menuju seorang wanita Mesir yang masih muda, berpakaian rapi ala Barat.
Setelah mengeluarkan banyak usaha dan waktu, wanita tersebut kembali kepada kami dengan kabar baik. "40 dolar", dia berkata.
Saya bertanya, "Untuk apa?" '
"Untuk Visa", dia menjawab. 20 dolar untuk saya dan 20 dolar untuk anak saya.
"Tetapi saya seorang tamu pemerintah", saya memaksa. Dia berkata bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang itu, maka saya tersenyum dan membayar.
Dari pembicaraan dan sikap wanita tersebut, saya merasa dia seorang yang berpendidikan dan berbudaya, sehingga tanpa ragu-ragu saya menanyakan lagi namanya dalam bahasa Arab yang terpatah-patah. Tetapi, namanya terlalu asing bagi saya untuk mengingatnya. Saya menanyakannya lebih jauh: "Apakah Anda seorang muslim?"
Dia berkata: "Tidak, saya seorang Kristen Mesir." Ini pembukaan yang saya tunggu-tunggu. Saya mulai: "Tahukah Anda bahwa sebelum Yesus Kristus meninggalkan dunia, beliau memberi tahu murid-muridnya?," dan saya mulai mengutip, sekarang dengan bahasa Arab yang sangat teliti sekali, sebuah ayat dari Injil berbahasa Arab, yang saya ingat untuk kesempatan khusus seperti ini:
Terjemahannya: Saya tidak perlu menterjemahkan bahasa Arab di atas kepadanya, karena sebagai seorang Arab dia mengerti ayat ini dengan sempurna. Tetapi agar dapat bermanfaaat bagi orang-orang yang tidak mengetahui bahasa Arab saya akan memberikan yang tepat sama dari Injil berbahasa Inggris, di mana saya telah bersusah payah mengingatnya dalam sebagian waktu saya. Anda juga dapat memanfaatkan sebagian waktu tersebut jika Anda benar-benar mencintai Dien Allah dan berharap untuk membaginya dengan yang lain.
"Namun, Aku mengatakan kebenaran ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu. Tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Injil - Yohanes 16:7).
"Al-Moouzzi" Sang Penghibur
Saya sangat memohon kepada saudara saya yang dapat membaca kutipan berbahasa Arab untuk mengingatnya bersama dengan terjemahan Inggris di atas dan mencari kesempatan untuk menggunakannya. Pelajari ayat-ayat tersebut bersama dengan bahasa lain yang Anda ketahui. Tentunya akan ada perbaikan pada kelancaran dan keahlian Anda dalam mengajarkan Islam ke orang lain.
Kata "comforter (penghibur)" di atas dalam bahasa Arabnya adalah "Al-Maaouzzi". Saya bertanya pada wanita tersebut: "Siapakah Al-Maaouzzi pada ramalan tersebut?"
Dia berkata, "Saya tidak tahu".
Dia jujur. Maka saya mengatakan bahwa kami diberitahu dalam Al-Qur'an bahwa Yesus Kristus telah berkata kepada murid-muridnya:
"... dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad) ... " (QS. Ash-Shaff 6).
Saya melanjutkan, "Ahmad ini nama lain untuk Muhammad, dan Muhammad adalah Moouzzi "
"Sangat aneh," dia berseru, "Orang-orang Mesir ini" (maksudnya umat Islam Mesir) "mengajak kami ke bioskop, mereka mengajak kami" (maksudnya wanita kristen) "untuk menari, tetapi tidak ada yang pernah mengatakan Moouzzi ini!" Melalui wanita tersebut Allah Subhanahu wa Ta'ala mempersenjatai saya dengan palu seberat 14 pound sebelum meninggalkan bandara Kairo, Alhamdulillah! Dan, saya telah mempergunakan palu tersebut.
Kesatuan penjelasan tentang Penghibur/Al-Moouzzi pada Yohanes 16:7 dan Ahmad/Muhammad pada kitab suci Al-Qur'an surat Ash-Shaff ayat 6 akan diletakkan dalam tempat ketika menjelaskan ayat tersebut di awal bab ini.


Pembenaran Yang Berkaitan Dengan Injil

Ingat, pada abad 6 Masehi, ketika Muhammad melagukan firman Allah yang secara sistematik "diletakkan dalam mulutnya" Injil berbahasa Arab belum diterjemahkan. Beliau tak mungkin pernah mengetahui bahwa dia sedang memenuhi dan membenarkan ucapan pendahulunya (Yesus) untuk isinya.


Hanya Untuk Bangsa Israel

1 . Yesus hanya untuk Bangsa yahudi
"Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata, 'Hai Bani Israil sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu (bangsa Yahudi)." (QS. Ash-Shaff 6)
"Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka, "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Injil Matius 15: 5-6).

Bukan Untuk Anjing-anjing
"Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru, 'Kasihanilah aku, ya Tuhan, anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.' Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya, 'Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.' Jawab Yesus, 'Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.' Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, 'Tuhan, tolonglah aku.' Tetapi Yesus menjawab, 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing'." (Injil Matius 15: 5-6)

Hal tersebut menandai Nabi Yahudi ini, bahwa Ia melakukan apa yang diajarkannya. Dalam hidupnya dia tidak pernah mengajak orang yang bukan Yahudi. Dan dalam memilih pilihannya (12 muridriya) Ia meyakinkan bahwa mereka termasuk sukunya sehingga ramalan lainnya terpenuhi:
"... apabila Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas tahta untuk menghakimi ke-12 suku Israel...." (Injil - Matius 19: 28).

2. Tidak Ada Agama Baru
'Membenarkan kitab (yang turun) sebelumku." (QS. Ash-Shaff:6).
Mesias bukanlah utusan yang lemah di antara orang-orang Yahudi. Seperti pendahulunya Amos dan Ezekkiel atau Isaiah dan Jeremiah, Dia keras dalam penghukumannya terhadap formalisme dan kemunafikan bangsa Yahudi. Pendekatannya yang baru dan da'wahnya yang agresif telah membuat kecurigaan tertentu di antara hirarki keagamaan. Ahli menulis dan orang-orang munafik mendatanginya berkali-kali untuk menguji kesejatiannya.

Untuk menghilangkan kecurigaan mereka bahwa dia tidak membawa agama baru dan bahwa dia adalah pembenar semua ajaran terdahulu sebelumnya. Dia berkata,

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada oranglain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga'." (Injil -Matius 5:17-19).

Bandingkan rangkaian kata ini: "Membenarkan kitab yang turun sebelumku" kata-kata di awal bab ini dengan 3 ayat Matius di atas, dan Anda akan menemukan bahwa tidak ada gaya penulisan yang panjang lebar dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an menyampaikan pesan Allah dengan singkat, jelas dan teliti.
"Bapak kebenaran memilih nabinya, dan dia berbicara kepada mereka dalam suara yang lebih kuat dari suara petir". (Sayed Amir Ali dalam The Spirit of Islam. ) 

Al-Qur'an telah datang untuk membenarkan, memperbaiki dan menyempurnakan wahyu, atau apapun yang di kirinya dalam sisi tak berguna.
"Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Rabb semesta alam." (QS. Yunus: 37).

3. Berita Baik
"Memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasu1 yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." (QS. AS-Shaff 6).
Saya tidak akan meminta maaf, atau datang untuk meminta maaf atas pengembangan komentar kata per kata di sini pada kata "Ahmad" dari terjemahan Yusuf Ali yang berbahasa Inggris. Tetapi sebelum saya melakukan hal tersebut izinkanlah saya memberi penghargaan yang sesuai kepada: Kompleks percetakan Kitab Suci Al-Qur'an Raja Fahd di Madinah Al-Munawwarah yang telah mendistribusikan jutaan Al-Qur'an dalam berbagai bahasa.
Alasan mereka menggunakan Yusuf Ali sebagai dasar cetak ulangnya disimpulkan dalam kata-kata berikut ini:

"Pada masa lalu sejumlah individu telah berspekulasi menterjemahkan Al-Qur'an, tetapi hal itu umumnya adalah usaha pribadi, sangat dipengaruhi oleh persangkaan mereka. Untuk menghasilkan terjemahan bebas dari persangkaan individu, sebuah keputusan raja (No. 19888 tanggal 16/8/ 1400 H dikeluarkan oleh petugas dua masjid suci, Raja Fahd Ibnu Abdul Aziz, yang pada waktu itu menjabat wakil Perdana Menteri. Terjemahan almarhum Ustadz Yusuf Ali dipilih karena karakteristiknya yang berbeda, seperti gaya bahasa yang bagus dan tinggi sekali, pemilihan kata yang dekat dengan arti teks asli, ditambah dengan komentar dan catatan ilmiah." (Presiden "Islamic Researches", Ifta, Penyeru dan Penuntun.).
Di luar 6 ribu catatan penjelasan yang terdapat dalam terjemahan Yusuf Ali, berikut ini hanyalah satu dari tiga penjelasan ramalan dalam Firman Yesus sehubungan dengan kedatangan Muhammmad Shallallahu Alaihi wa Sallam, Sang Utusan Tuhan.

Catatan No. 5438:


"Ahmad" atau "Muhammad", orang yang mulia, adalah terjemahan dari kata Yunani Periclytos. Pada kitab Yohanes 14: 16; 15: 26, dan 16: 7, kata "Comforter" dalam versi Inggris sepadan untuk kata Yunani "Paracletos" yang berarti "penghibur" seorang yang terpanggil untuk menolong orang lain, teman/sahabat yang baik, lebih dari sekedar 'Comforter'. Para doktor berpendapat bahwa Paracletos adalah pembacaan yang menyimpang dari Periclytos, dan dalam firman asli Yesus ada ramalan tentang nabi suci yang bernama Ahmad. Bahkan jika kita baca Paraclete, di sana tersirat Nabi Suci, "yang penyayang untuk semua mahluk" (QS. Al-Anbiya:107) dan "paling baik dan penyayang kepada pengikutnya" (QS. At-Taubat: 128) Lihat juga catatan 416 untuk Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 81.


4. Qs. Ash-Shaff:6
"Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, 'Ini adalah sihir yang nyata'." (QS. Ash-Shaff 6).
Jadi hal tersebut menyimpulkan Al-Qur'an surat Ash-Shaff ayat 6. Dalam sebuah diskusi: "Nabi Islam telah diramalkan dalam banyak cara; dan sejak ia muncul selalu membawa banyak bukti yang nyata, karena seluruh hidupnya dari awal sampai akhir adalah sebuah keajaiban yang besar. Dia berjuang dan selalu menang melawan orang-orang aneh. Tanpa belajar dari manusia, ia mengajarkan kebijaksanaan tertinggi. Ia meluluhkan hati yang membatu, dan mengokohkan hati yang lembut dan membutuhkan dorongan. Dalam setiap perkataan dan perbuatannya, orang yang bermata jeli dapat melihat peranan tangan Allah. Namun orang-orang yang skeptis menyebutnya sihir, sulap atau ilmu gaib.

"Sihir dan sulap! Bukan, bukan! Hati yang tajam dan agung ini, bergejolak, mendidih seperti tungku pembakaran pemikiran-pemikiran, bukanlah milik seorang pesulap." (Thomas Carlyle, hal. 88 dalam bukunya Heroes and Heroworship.)

Dan mereka menyebut pemenuhan ramalan yang ajaib itu sebagai kekuatan ghaib, tukang sulap, guna-guna --yang menjadi fakta paling kuat dalam sejarah manusia-- Islam! 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar