Kamis, 31 Mei 2012

Ikhlas

Yusuf bin al-Husain ar Razi rohimahulloh berkata,
"Perkara yang paling berat di dunia ini adalah ikhlas. Aku sering menghilangkan riya dari hatiku, tetapi seolah tumbuh lagi dihatiku dengan warna yang berbeda."

Info kepada seluruh umat islam

As Salamu 'Alaikum Wr. Wb

Info kepada seluruh kaum muslimin: "Hati-hatilah terhadap SMS Penipuan yang menjurus kepada keSYIRIKan yang bertujuan untuk menghancurkan Aqidah orang-orang beriman yang isi SMSnya di suruh untuk menyebarkan kembali SMS dalam jumlah tertentu dengan ANCAMAN kalau tidak menyebarkan akan mendapat musibah dan sial atau motif lain dijanjikan akan mendapat rezeki yang banyak secara tiba-tiba.

Tolong sebarkan info dan nasehat ini.

Renungan Kedepan

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; apabila datang mereka tidak dapat mengundurkan barangsesaatpun dan tidak pula dapat memajukannya (QS. al-A'rof: 34)

Renungkanlah wahai manusia, sebenarnya kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada yang tau kapan datangnya, kadang orang keluar dari rumah dan tidak kembali (karena mati), orang duduk di kursi yang empuk di kantornya dan tidak bangun lagi, orang tidur di kasurnya, tetapi malah dibawa ke tempat pemandian mayat

Senantiasa bertaubat kepada Alloh dan perhatikan apa yang sedang kita perbuat

Tingkatkan Amal kita

Ibnu Mas'ud ra berkata:

"Tidak ada yang lebih aku sesali, kecuali bila matahari telah terbenam maka berkuranglah masa ajalku, namun tidak bertambah sedikitpun amalanku" (Mawarid adh-Dham'an: 3/30)

Mari saudara-saudara, kita tingkatkan amalan kita demi mengharap keridhoan Alloh swt, dan jangan sampai kita menjadi orang yang merugi karena membiarkan waktu-waktu kita hilang begitu saja

Senin, 28 Mei 2012

TUHAN -- UNIK DALAM SIFAT-SIFATNYA


Tuhan Yang Maha Kuasa benar-benar unik dalam dzat dan sifatnya. Tak ada cara apapun untuk membandingkan-Nya, atau dapat dibandingkan, dengan dzat atau sesuatu yang lain yang kita tahu atau dapat kita bayangkan. Dalam ayat terakhir Surat yang dikutip di bab terdahulu, kita diingat-kan bahwa tidak hanya "Tidak ada yang serupa dengan Dia tetapi tidak ada satu pun dalam keserupaan-Nya yang dapat dibayangkan." Lalu bagaimana kita dapat mengetahui Dia? Kita akan menyadari-Nya melalui sifat-sifat-Nya.
Wahyu Tuhan yang terakhir dan penghabisan --kitab suci Al-Qur'an memberi kita 99 sifat Tuhan dengan nama puncaknya-- ALLAH! Sembilan puluh sembilan sifat atau nama Tuhan yang disebut Asma-ul-husna (Nama-nama yang paling indah) disebut berselang-seling dalam keseluruhan teks Al-Qur'an; seperti sebuah kalung mutiara cantik dengan sebuah liontin cemerlang --Allah.
Berikut ini sebuah contoh bagian. kalung itu:
"Dia-lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki Segala Keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al--Hasyr: 23-24).
"Nama-nama Yang Paling Indah"
Dalam kedua ayat yang dikutip di atas, kita menghitung 13 dari 99 sifat yang disebut berselang-seling dalam keseluruhan kitab suci Al-Qur'an. Bahkan penentang Islam yang paling berprasangka dan bermusuhan terpaksa menerima bahwa meski dalam bentuk terjemahan, sifat-sifat dan penyusunan katanya indah dan unik. Dalam bahasa Arab asli kata-kata dan konstruksinya benar-benar tak dapat dibandingkan dan agung.
Bagaimana mungkin seorang ummi; seorang yang tidak dapat membaca dan menulis, di antara sebuah bangsa yang ummi, tak terpelajar, dapat menyusun rapsodi Tuhan seperti itu 14 abad yang lalu? Kita harus ingat bahwa tidak ada ensiklopedi atau risalat dimana Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dapat mencari keterangan di dalamnya walau jika buku-buku tersebut bertebaran di padang pasir Arab. Lalu dari mana Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan ilmu agama yang berharga ini? Dia berkata, "Semua diberikan kepada saya oleh Tuhan melalui wahyu!" Bagaimana lagi kita dapat menilainya?
Merupakan percobaan yang bagus untuk meminta teman-teman kita yang paling pandai agar membangkitkan beberapa sifat Tuhan bagi kita: Saya yakinkan Anda bahwa dengan semua pengetahuan yang mereka miliki, para profesor dan para doktor ilmu agama tersebut tidak akan dapat menghitung kembali meski hanya selusin. Yang paling bijak akan berkata: "Perhatikan, Muhammad adalah seorang yang cerdas, dan bagaimanapun juga seorang yang cerdas lebih unggul 10 kali lebih baik dari kita!" Terhadapnya kita memberi tanggapan: "Benar bahwa seorang yang cerdas dapat melakukan 10 kali lebih baik dari kita. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut telah memberi kita 99 sifat. Tetapi, yang membuat daftar tersebut merupakan mu'jizat dan bersifat ketuhanan adalah satu yang dihilangkan dari daftarnya". Kata "Bapa", itulah Mu'jizat!
Bapa di Surga
Dalam daftar kita yang bersifat manusia, tidak ada penyumbang akan terperosok mengucapkan kata Bapa dalam setengah lusin sifat yang pertama. Mu'jizat daftar Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bukanlah pada "sembilan puluh sembilan sifat" tersebut tetapi pada hal khusus yang dihilangkannya dari Al Qur'an. Kata "Bapa" sebagai sebuah sifat Tuhan membayang-bayangi dihadapannya selama 23 tahun hidup kenabiannya. Dia menghindarinya, dia mengeluarkannya dari perbendaharaan katanya (secara sadar atau tidak sadar) selama 2 dekade lebih dan karenanya berada di luar teologi Islam.
Anda berhak untuk menanyakan saya, "Apa doa Tuhan orang-orang Kristen?" Ya, apa itu? Baca Tuan Deedat! Maka saya membaca:
"Bapa kami yang ada di dalam surga, dimuliakanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga."
"Apa yang salah dengan itu?" Anda bertanya. "Tidak ada!" Maka mengapa umat Islam begitu alergi terhadapnya?
Saya tidak begitu berprasangka seperti musuh kita. Kita harus mengetahui bahwa doa orang Kristen adalah sebuah doa yang indah tetapi benar-benar terdapat kekurangan di dalamnya. Anda lihat anak saya tidak akan pernah belajar nama Tuhan melalui doa ini. Apakah nama-Nya? Dalam keseluruhan 27 kitab Perjanjian baru nama Tuhan tidak pernah ada walaupun hanya satu! "Bapa" diberikan di sini sebagai sebuah pengganti. Ini bukan nama-Nya! Sebagai sebuah sifat, yang berarti --Raja, Tuhan, Pencipta, Penyedia, saya tak dapat mengecualikannya. "Bapa terkasih di dalam surga. Bapak Surga kami!" dll. Kami umat Islam mengecualikan arti yang baru tersebut, arti tambahan yang diperlukan dari kata Bapa. 


Satu-satunya Anak Keturunan, Dan lain-lain

Dalam teologi Kristen, kata "Bapa" yang sederhana dan tak bernoda ini memerlukan sebuah arti baru. Dia; menurut Kristen, orang yang menurunkan Yesus sebagai anaknya. Mereka berkata dalam catechism. "Yesus adalah Tuhan yang sebenarnya dari Tuhan yang sebenarnya, anak keturunan Bapa, anak keturunan yang tidak dibuat. "Jika kata-kata mempunyai arti tertentu, apakah arti kata-kata ini? Tentu saja ini berarti apakah perkataan! Tuhan mempunyai banyak anak berdasarkan kitab suci Injil. Adam, Israel, Ephraim, David, Solomon dan lain-lain ... Tetapi semua ini anak-anak kiasan. Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai pencipta dan pemberi harapan mengkiaskan Bapa setiap mahluk hidup; setiap binatang atau manusia: tetapi Yesus, orang-orang Kristen berkata, tidak seperti ini semua. Dia anak keturunan, bukan "Buatan!" Menurut Islam ini adalah pengucapan yang paling buruk, mensifatkan kepada Tuhan sebuah sifat hewan --fungsi seks hewan yang lebih rendah!


Perubahan Makna

Pada awalnya kata "Bapa" untuk Tuhan tidak membawa asosiasi yang menghina Tuhan, tetapi kata-kata itu berubah artinya sesuai waktu. Saya hanya akan memberi Anda 2 contoh: "Comrade" dan "gay":
"Comrade" asalnya sebuah kata yang indah dan tak bernoda, yang artinya seorang teman, sebuah perkumpulan atau sebuah sekutu yang diambil dari bahasa Perancis Kuno comrade (kawan/saudara/sahabat), teman sekamar atau tentara yang berbagi ruangan yang sama. Tetapi saat ini kata yang sama tersebut berbau busuk dalam lubang hidung orang-orang Amerika sebagai "seorang pengikut Stalin", seorang komunis, seorang anggota partai Marxist-Leninist, aliran radikal apa pun sebagai sebuah subversi atau revolusioner yang harus dihilangkan seperti hama atau parasit. Jika ada salah seorang dari teman bodoh Anda menyebut Anda saat ini dengan "Comrade" di Amerika Serikat, ia dapat membahayakan karir Anda; juga hidup Anda!

"Gay" apa yang salah dengan kata ini? Tidak ada sama sekali! Saya mempelajari kata ini pada masa awal sekolah seperti pameran atau dikarakteristikkan dengan penuh kenyamanan dan kegembiraan bersuka ria; seorang yang telah menikah. Saya diajar untuk menyanyikan:

"Raja yang lemah lembut dan wanita yang bergembira di atas gunung memulai hari."
Saya telah melupakan keseimbangan puisi ini. Disini, saya mengerti arti kata "gay" berarti senang dan riang gembira. Saya tidak mempunyai prasangka sedikit pun bahwa suatu hari kata yang tidak berbahaya yang dipelajari anak-anak di sekolah dalam suatu waktu itu artinya berubah menjadi homoseksual yang tercemar dan kotor: perbuatan sodomi dan catamite dalam pengertian yang paling dasar.
Maka "wanita gay" saat ini berarti wanita lesbian! Dalam cara yang sama kata yang terhormat "Bapa" menjadi terkontaminasi oleh kepercayaan "satu-satunya keturunan Bapa!" dan lain-lain.


Rabb atau Abb?

Tuhan Yang Maha Kuasa melalui Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam melindungi Islam dan umatnya dengan mengeluarkan kata "Bapa" (Abb) untuk Tuhan dari perbendaharaan kata agamanya. Adalah merupakan kenyataan yang menakjubkan bahwa meski kitab suci Al-Qur'an mencantumkan 99 sifat Tuhan, termasuk kata Rabb yang berarti Raja, Pemberi harapan, Penopang, Penyusun, Tuhan, tetapi kata yang lebih mudah Abb, berarti "Bapa/ayah" dalam bahasa Arab dan Ibrani, tidak satu kali pun digunakan, sehingga melindungi umat Islam dari fitnah tentang anak keturunan tunggal. Kepada siapa kita harus memberi penghargaan atas perbuatan ini: Allah atau Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam? Nabi Suci Shallallahu Alaihi wa Sallam tersebut menyangkal setiap penghargaan, selalu berkata bahwa semua ini diberikan kepadanya dengan wahyu, kata-kata yang Anda dengar bukanlah miliknya, tetapi firman Tuhan yang didiktekan kepadanya!


Menyelesaikan Perdebatan

Kitab suci Al-Qur'an adalah sebuah mu'jizat yang sangat besar. Sebuah kitab mu'jizat yang dapat dijelaskan dari titik pandang yang tak terkira banyaknya. Saya telah mencoba dari beberapa aspek sederhana untuk berbagi dengan Anda di mana saya, sebagai orang awam terpesona dengannya. Tidak ada akhir untuk penelitian ini. Saya tinggalkan tugas ini kepada saudara saya yang lebih terpelajar, dan sarjana Islam yang terpelajar. Jika saja saya dapat hidup untuk melihat usaha mereka. Izinkan saya mengakhiri ini dengan contoh terakhir saya, untuk publikasi pendek ini.


Panggilan ke Swaziland

Beberapa tahun yang lalu, sebuah perdebatan timbul di Swaziland. Raja Sobuza kehilangan Ratu pilihannya. Gereja-gereja Kristen di negara tersebut mulai ribut pada masalah periode menunggu sebelum seorang pria dapat menikah kembali. Bukanlah sebuah masalah yang serius untuk didiskusikan karena raja masih mempunyai 8 istri lagi. Maka topik diubah menjadi: "Berapa lama seorang istri harus menunggu jika suaminya mati." Sewaktu debat sedang berlangsung sangat hebat dalam kerajaan yang kecil sekali tersebut; raja yang baik itu memerintahkan sebuah muktamar seluruh gereja di negara tersebut untuk membahas persoalan itu.

Mr. Moosa Borman, seorang Swazi yang telah memeluk Islam, meminta izin raja agar "gereja"nya (Islam) juga diwakilkan dalam debat. Dengan restu Raja, saya juga diberi kehormatan menghadiri diskusi tersebut.
Hari Minggu pagi, perwakilan berbagai macam golongan Kristen berkumpul untuk mencapai mufakat dalam masalah periode waktu masa menjanda.

Pembicara bergiliran menyampaikan pidatonya. Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan Billy Graham atau Jimmy Swaggart yang potensial bagi bangsa Afrika dan setiap orang.

Pada akhir setiap khotbah pendengar bertepuk tangan dengan antusias. Pembicara yang berikutnya datang dan menolak pendahulunya dengan ekspresi yang secara tidak langsung menyatakan omong kosong, sampah! Dan, menimbulkan suara tepuk tangan kembali. Dari pagi sampai petang perdebatan berlangsung. Sekitar pukul 5 sore giliran saya tiba. Dengan sebuah kitab suci Al-Qur'an yang Anda lihat di sampul buklet ini, di dalam tangan saya, saya memulai, "Dari pagi sampai malam, kita telah meraba-raba untuk sebuah jawaban, selama berapa lama seorang wanita menunggu sebelum menikah kembali sesudah kematian suaminya: dan kita telah mendengar bahwa apa yang dikatakan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan apa yang dikatakan Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, tetapi kita belum mendapatkan jawabannya! Karena penyelesaian masalah kita ada di dalam --"Perjanjian Terakhir".


"Perjanjian Terakhir"

"Perjanjian Terakhir" adalah sebuah bom bagi pendeta-pendeta dan penda'wah Kristen. Mereka belum pernah mendengar ekspresi perjanjian terakhir dalam kehidupan mereka." Mengutip Lama dan Baru, Baru dan Lama tidak akan menolong karena jawabannya berada dalam Perjanjian Terakhir Tuhan untuk manusia!" Saya mengacungkan kitab di atas kepala saya, dan hanya membaca bahasa Inggris dari kitab suci Al-Qur'an, surat kedua ayat 234. Sebuah referensi yang sangat mudah diingat 2: 234, hanya 2234!
"Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (QS. Al-Baqarah: 234).

Saya bertanya kepada para pendengar, "Empat bulan sepuluh hari, Anda menghendaki penjelasan lagi?" Mereka semua menjawab secara bersamaan, "Tidak!", Saya menjelaskan kepada mereka hikmah dibalik masa "empat bulan sepuluh hari". Dalam ayat terdahulu, dalam perjanjian Tuhan yang terakhir dan penghabisan ini, kita diberitahu tentang masa menunggu setelah perceraian:

"... wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru ..." (QS. Al-Baqarah: 228).
Hal ini layak melihat pernikahan yang dalam kondisi bubar mungkin menghasilkan isu tersebut. Sementara dalam kasus janda akibat kematian ditentukan sebuah masa tambahan satu bulan sepuluh hari. Sangat masuk akal, setiap orang akan setuju, tetapi apa mu'jizat atas semua ini? Setiap orang arif dapat memperkirakan masa tiga bulan setelah perceraian dan 4 bulan 10 hari setelah kematian suaminya. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam memperkirakan sebaik setiap orang lain! Ini benar, tetapi bukti bahwa semua ajaran yang sehat dan berguna tersebut bukanlah pekerjaan tangan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam ada di dalam ayat setelah ayat tentang masa 4 bulan dan 10 hari:

"Dan, tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan keinginan (mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis iiddahnya ..." (QS. Al-Baqarah: 235)


Sidik Jari Tuhan

"Jangan memutuskan untuk menikah sampai masa tunggu yang sudah ditetapkan telah berlalu." Ini bukan kecerdasan Muhammad (saw)! Ini kebijaksanaan Tuhan Yang Maha Bijaksana. Pencipta Yang Maha Mengetahui, mengetahui kelemahan ciptaannya. Manusia dalam kerakusan dan nafsu besarnya akan mengambil keuntungan yang tidak adil dari janda yang sangat bingung. Dia baru saja kehilangan tulang punggung dan penopang dalam mencari nafkah. Dia mempunyai sejumlah anak kecil yang harus diberi makan dan ia mungkin juga kehilangan penampilannya dan nilainya dalam pasar perkawinan menjadi berkurang. Dia sepertinya berpegang erat pada jerami. Dalam kondisi emosinya yang tidak stabil ketika pemangsa membuat penawaran. Dalam ketergesa-gesaan dan ketidakamanannya ia mungkin dengan cepat menerima. Psikolog yang terkemuka (bukan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) benar-benar menyadari, semua perangkap yang disimpan oleh para pria. Karena itu ada peringatan --"Tidak ada perjanjian sampai masa yang telah ditentukan dipenuhi!"

'Iddah' sesudah sebuah perceraian adalah 3 bulan. Di sini anda diberikan 40 hari tambahan untuk memulihkan keseimbangan dan ketenangannya. Dalam masa tersebut, jika keinginan menikah datang, ia mempunyai kesempatan mendiskusikan masalah tersebut secara tenang dengan teman atau saudaranya. Dia dapat menghindari perangkap sebuah penerimaan yang tergesa-gesa dengan sebuah per-kembangan panjang yang berlarut-larut dan menyakitkan.

Apakah Muhammad Shallallahu Alalhi wa Sallam berfikir dan memecahkan semua ini di padang pasir 14 abad yang lalu? Anda terlalu memujinya! Berulang kali ia disuruh menyatakan bahwa hikmah Al-Qur'an bukanlah perbuatannya, Tidak lain sebuah wahyu yang diturunkan kepadanya oleh pencipta terbaiknya. Jika Anda masih meragukan kesaksiannya maka terimalah tantangannya. Dia disuruh menyatakan:
"Katakanlah, 'Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (QS. Bani 'Israel: 88).


Dunia ditantang untuk menghasilkan sebuah kitab seperti kitab suci Al-Qur'an dan dalam 14 abad belum ada satu pun yang berhasil membuatnya. Orang-orang Kristen Arab yang bangga dengan 15 juta populasi saat ini, agar tidak dikalahkan, telah membuat Injil-Injil Kristen dalam gaya Al-Qur'an. Mereka telah melakukan plagiat terhadap kitab suci Al-Qur'an dengan mencuri kata-kata dan rangkaian kata bahkan gaya bahasa, tanpa melupakan Bismillah! Setiap pasal dari ciptaan mereka yang paling modern mulai dengan ayat pertama wahyu Al-Qur'an ini. Anda harus melihatnya untuk mempercayainya. Berikut ini sebuah fotokopi "wahyu" buatan manusia yang baru.

Inilah bukti lain yang membuktikan bahwa Al-Qur' an tak dapat dibandingkan. Cobalah semau Anda. Tantangan masih berlaku. Kitab suci Al-Qur'an adalah Firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan merupakan mu'jizat dari mu'jizat-mu'jizat!
"Dan ini sungguh-sungguh sebuah mu'jizat!" (Pendeta Bosworth Smith).



"KITAB SUCI" BUATAN



Nama Baru, Permainan Lama

Seorang anggota sekte 'kelahirkan kembali' menyombongkan diri tentang bagaimana dia biasa mengambil 10 sen dari piring derma gereja untuk membeli 'susu cream' dan bagaimana ia mengikat ayahnya yang pemabuk "... di dalam gudang ..." - di gudang yang sama dimana dia melihat "... ibunya terbaring di tumpukan pupuk, di tempat mandi sapi-sapi - dipukuli oleh ayahku ...." Sekarang dia dengan percaya diri mencoba memperdayakan pembacanya. Dia mengutip ayat di atas (Yohanes 20: 25) dari Injil Amerika tanpa memberikan referensi (pada halaman 20 yang sama dari "Faktor-faktor bangkit kembali" (oleh Josh Mc Dowel). Penulis memberikan 4 kutipan, dengan referensi bagi semua orang! Pada halaman berikutnya dia memberikan 3 kutipan juga dengan referensi bagi semua orang! Tetapi ayat-ayat dimana dia ingin memalsukannya, tidak direferensikan sama sekali. Dan setelah kata-kata "saya tidak Percaya", dia memulai suatu paragraf baru dengan kata-kata "Kemudian, Yesus berkata kepada Thomas", mengutip lagi dari Injil tanpa memberikan referensi. Yohanes memberi suatu kebohongan kepada pemuja-pemuja ini dengan mengatakan: 

"Delapan hari kemudian, murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Thomas bersama-sama dengan mereka, kemudian Yesus datang..." (Injil - Yohanes 20: 26).



Kebohongan yang Licik

Salah satu dari pemuja-pemuja ini, seorang pengacara, memberikan semangat pada saudaranya yang 'dilahirkan kembali' dari Amerika dengan kebohongan lain. Dia berkata pada halaman 120 dalam "Perdebatan Tentang Islam" bahwa "Deedat akhir-akhir ini telah membuat berita yang besar mengenai batu nisan dengan menerbitkan sebuah brosur dengan judul, Siapa Yang Memindahkan Batu Tersebut?' Di dalamnya dia mengatakan bahwa batu itu dipindahkan oleh dua orang murid Yesus, yaitu Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus (halaman 18). Tetapi dalam brosurnya yang berjudul, Apakah Kristus Disalib? Dia pasti seorang super women (halaman 25), maksudnya adalah Maria Magdalena yang memindahkan batu tersebut. Bagaimana seorang Kristen yang 'dilahirkan kembali' dan seorang pengacara bisa berbohong? Untuk memikat korbannya dia bahkan mengutip nomor halaman "25". Buku ini telah dicetak cukup lama. Bahkan jika Anda punya kopinya, Anda tidak akan mungkin bisa mengeceknya. Para pemuja ini sangat yakin sekali Tetapi 'Kitab Injil yang benar' adalah yang saya percayai:

"Dia (Maria) sangat heran saat menemukan bahwa batu tersebut telah dipindahkan."
Dimana ada kata-kata yang menunjukkan bahwa yang memindahkan batu itu adalah Maria Magdalena? Tetapi bagi orang-orang yang sakit ini, baik Amerika maupun Afrika Selatan, setiap tipuan diperbolehkan untuk membuat orang masuk Kristen. Saya tidak siap untuk melawan mereka dengan segala penilaian mereka yang salah, dan saya harap Anda pun demikian. Anda hanya cukup menyampaikan yang benar dengan cara yang sebaik mungkin dan serahkan semuanya pada Allah. 


Suatu Pemalsuan

Para rohaniwan Kristen mengambil kesimpulan bahwa episode "Thomas yang meragukan" seperti juga wanita yang 'tertangkap.basah' - (Yohanes 8: 1-11) adalah suatu pemalsuan! Tetapi karena Gereja Ortodoks tidak memperbolehkan penyisipan ini (Yohanes 8: 1-11) - dihilangkan dari Injil, mereka menunjukkan ayat lain yang hampir sama menggambarkan kekerasan Thomas yaitu Yohanes 20: 25 "mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu".

Orang Romawi tidak punya alasan untuk membalas dendam terhadap Yesus seperti terhadap dua orang yang disalib bersama Yesus. Mengapa mereka harus memberi hukuman yang lebih berat pada Yesus dibandingkan pada kedua orang tersebut? Mengapa mereka harus menggunakan paku terhadap Yesus sedang untuk kedua orang itu mereka menggunakan pengikat kulit?

Tidak "di tempat ini" seperti dugaan para pemuja tersebut, tetapi "delapan hari" kemudian, Yesus datang ke ruang makan dan dia mendatangi Thomas. Dan menurut Yohanes, Yesus menyuruh Thomas:

"... Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganku; ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Injil - Yohanes 20: 27).

Thomas menyadari kesalahannya. Dia telah menolak bukti-bukti bahwa Yesus hidup! Semua murid yang lain, kecuali Yudas sang pengkhianat telah bersaksi bahwa mereka telah melihat dan makan bersama Yesus, Tetapi Thomas tidak mau percaya! Apa yang membuat dia tidak percaya? Yesus yang hidup, bernafas (bukan hantunya), berada di dekatnya. Sekarang berlawanan dengan kenyataan fisik tentang keberadaan Yesus, memaksa Thomas terpaksa mengaku,
"Ya Tuhanku dan Allahku!" (Injil - Yohanes 20: 28).


Apa yang Disadari oleh Thomas?

Apakah Thomas menyadari pada saat itu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan kaum Yahudi? Apakah dia dan mu-rid-murid lainnya sujud kepadanya. Tidak pernah! Kata-katanya adalah kata-kata yang ditujukan pada dirinya sendiri. Kita hampir setiap hari mengatakannya, "Ya Tuhanku! Betapa bodohnya aku ini!" Apakah anda memanggil pendengar anda, sebagai Tuhan Anda?


Daily News - October 17, 1955
GIRL, AWAITING BURIAL FOR 4 DAYS, WAKE UP
Sitebe, a native women of Fairleigh, near Newcastle, sat in mourning beside the coffin of her 14-year-old daughter early yesterday, waiting for a hearse to come and take child away.
For four days she had mourned her and stunned, then she screamed and ran from daughter's death, but she had one comfort - there was to be no pauper's burial.

The whole family had helped pay for shroud, the coffin and a funetar at a distant cemetery.
It was early when Mrs. Sitebe sat for the last time beside the coffin. All was quiet in the house.
Then she heard a rustle and a slight movement. She stood up and looked down into the open coffin.
Her daughter stared back at her.


MOVED AND SPOKE

For a moment the mother stood shocked and stunned, then she screamed and ran from the building.
Relatives hurried in, lifted the girl from the coffin and placed her gently down.
The girl, apparently dead since Thursday, moved on to her side and spoke. Feebly she asked for water and then for a drink of milk. A doctor was called to attend to her.
She had escaped being buried alive by a few hours.

Had there been a conveyance avialable earlier than yesterday to carry the coffin, she might have gone the her grave. The Sitebe family however, had had to postpone the funeral and the coffin was never closed. 




KITAB KRISTEN "PERJANJIAN BARU"


Mengapa "Menurut"?

Bagaimana dengan yang disebut Perjanjian Baru? --Mengapa setiap Injil dimulai dengan pendahuluan-- menurut ... menurut ... (Lihat halaman 361). Mengapa "menurut"? Karena tidak ada satu pun dari kata-kata yang berhubungan dengan 24.000 salinan yang ada membawa tulisan penulisnya sendiri! Inilah perkiraan mengapa ditulis "menurut"! Meski bukti-bukti internal membuktikan Matius bukanlah penulis kitab pertama yang memuat namanya.

"Setelah Yesus pergi dari situ, Ia (Yesus) melihat seorang yang bernama Matius, duduk di rumah cukai, lalu Ia (Yesus) berkata kepadanya (Matius), "Ikutlah Aku (Yesus). " Maka berdirilah Matius lalu mengikuti Dia (Yesus). "(Injil -Matius 9: 9).

Tanpa mengembangkan imajinasi pun, seseorang dapat melihat kata "Ia" dan "Nya" dari narasi di atas tidak mengarah kepada Yesus atau Matius sebagai penulis, tetapi orang ketiga menulis apa yang dilihat dan didengarnya --bisa juga dari cerita orang. Jika kita tidak dapat mengatributkan "Kitab mimpi" ini, (seperti juga yang dilukiskan untuk kitab Injil yang pertama) kepada Matius, bagaimana kita menerimanya sebagai Firman Tuhan? Tidak hanya kita saja yang menemukan bahwa Matius bukanlah penulis "Injil menurut Matius" dan Injil tersebut tidak diketahui siapa penulisnya. J. B. Phillips sepakat dengan kita dalam penemuan ini. Ia adalah pelayan yang dibayar oleh Gereja Anglikan, Inggris. Tak ada alasan baginya untuk berbohong atau berkhianat atas kerusakan pandangan gerejanya! Mengacu kepada kata pengantarnya untuk "Injil Matius" (lihat salinannya pada halaman 362). Phillips mengatakan tentang kepenulisannya sebagai berikut:

"Tradisi terdahulu menganggap Injil ini berasal dari Rasul Matius, tetapi para sarjana saat ini hampir semuanya menolak pendapat ini." Dengan kata lain, Matius tidak menulis Injil yang memuat namanya. Hal ini ditemukan oleh para sarjana Kristen termasyhur - bukan umat Hindu, Islam dan Yahudi yang mungkin berprasangka. Biarlah teman kita penganut Anglikan ini meneruskan: "Penulis, yang masih dapat kita sebut dengan baik sekali Matius" "Dengan baik sekali," karena jika tidak, setiap kali membuat referensi terhadap "Matius" kita harus mengatakan --"Kitab pertama Perjanjian Baru" pasal sekian dan sekian, ayat sekian dan sekian. Dan lagi-lagi "Kitab pertama ...." dan lain-lain. Karena itu, menurut J. B. Phillips adalah baik sekali kita memberi beberapa nama pada kitab tersebut. Maka mengapa tidak "Matius?" Anggaplah sebuah nama yang bagus seperti yang lainnya! Phillips melanjutkan: "Penuh dengan jelas menggambarkan 'Q' yang misterius yang mungkin adalah kumpulan tradisi oral. "Apakah "'Q' misteriusini?" "Q" adalah singkatan untuk kata dalam bahasa Jerman "quella", yang berarti "sumber-sumber". Dokumen lain --sebuah sumber umum-- yang dijadikan acuan oleh Matius, Markus dan Lukas. Ketiga penulis ini, siapa pun mereka, telah melihat dokumen umum tersebut. Mereka menulis seolah melihat melalui mata "seseorang". Dan karena mereka sepakat, ketiga kitab Injil pertama tersebut dikenal sebagai Injil Sinoptik.


Penjiplakan Total

Tetapi bagaimana dengan bisnis "inspirasi"? Orang Anglikan tersebut telah mengetukkan palu di kepala. Ia, lebih dari orang lain, berhak melakukan juga. Ia adalah seorang pelayan bayaran Gereja (seorang penginjil Kristen Ortodoks yang juga seorang sarjana) yang mempunyai akses langsung ke naskah Yunani "asli". Dengarkan apa yang dibacakannya untuk kita. (Perhatikan bagaimana lemah lembutnya ia bercerita): "Dia (Matius) telah menggunakan Injil Markus secara bebas "Dimana dalam bahasa pendidikan: "telah menyalin secara keseluruhan dari Markus!" Tetap saja umat Kristen menyebut plagiarisme secara keseluruhan tersebut sebagai "Firman Tuhan"!

Tidakkah ini membuat Anda bertanya bahwa seorang saksi yang melihat dan mendengar tugas Yesus, yaitu seorang murid yang bernama Matius, bukannya menulis sendiri tugas dari "Tuhannya" melainkan mencuri tulisan anak muda (Markus) yang berusia sepuluh tahun ketika Yesus mencela kaumnya? Mengapa seorang saksi yang melihat dan mendengar seperti Matius menyalin dari seorang anak yang masih muda (Markus) yang ia sendiri menulisnya berdasarkan cerita orang? Matius tidak akan melakukan perbuatan bodoh dengan memberi namanya untuk dokumen yang tak diketahui siapa penulisnya.


Plagiarisme atau Pencurian Literatur

Plagiarisme berarti pencurian literatur. Disebut plagiarisme jika seseorang menyalin kata demi kata dari tulisan lain dan menjualnya sebagai miliknya sendiri. Hal ini merupakan ciri umum di antara 40 penulis-penulis Kitab Injil yang tidak diketahui namanya. Umat Kristen bangga dengan apa yang dianggap penghubung umum di antara penulis 66 buklet Protestan dan penulis 73 buklet Katholik Roma yang disebut "Kitab Injil". Beberapa penghubung umum adalah mereka (baik Matius, Lukas atau siapa pun mereka) telah melakukan 85% plagiarisme kata demi kata dari Markus! Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mendiktekan susunan kata yang sama untuk sinoptis tersebut. Umat Kristen sendiri mengakui hal ini, karena mereka tidak percaya wahyu lisan, sebagaimana yang diyakini umat Islam tentang kitab suci Al-Qur'an.

85% plagiarisme yang dilakukan Matius dan Lukas ini menjadi tidak penting dibanding pencurian literatur dari penulis-penulis Perjanjian Lama, dimana 100% pencurian terjadi dalam yang disebut Kitab Tuhan. Seorang sarjana Kristen, Kenneth Cragg dengan bangga memakai ungkapan pelembut untuk menyebut pencurian ini sebagai "reproduksi". 


Standar yang Sesat

Dr. Scroggie (lihat tulisan sebelumnya) dengan antusias mengutip Dr. Joseph Parker dalam bukunya atas pujiannya yang unik terhadap Injil:

"Kitab apakah Injil, sehubungan dengan bermacam-macam isinya! ... Keseluruhan halaman dibicarakan dengan nama-nama yang tidak jelas, dan lebih banyak menceritakan sebuah silsilah daripada hari pembalasan. Cerita hanya setengahnya saja dikatakan, dan malam tiba sebelum kita dapat mengatakan dimana kemenangan berada. Dimanakah adanya segala sesuatu." (dalam literatur agama dunia) "Yang berhubungan dengan ini?" Sebuah untaian kata yang cantik dan tidak ragu-ragu! Lebih banyak meributkan tentang sesuatu yang tidak ada, dan fitnah terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas penulisan yang memalukan tersebut.


Tak Ada yang Kurang Dari 100%

Selama simposium dengan topik "Apakah Injil Firman Tuhan?" di Universitas Cape Town yang dipimpin oleh saya dan Profesor Cumsty (Ketua Jurusan Teologi), saya meminta kepada pendengar agar membuka Injil untuk mendemonstrasikan derajat plagiarisme yang dilakukan oleh penulis Injil "yang diberi inspirasi".
Sebagian umat Kristen sangat gemar membawa Injil dalam tangan mereka selama berlangsungnya diskusi agama atau debat. Mereka seolah-olah tak berdaya tanpa kitab tersebut. Sesuai dengan saran saya, sejumlah pendengar mulai membolak-balik halaman Injilnya. Saya meminta mereka membuka pasal 37 dalam "Kitab Yesaya." Ketika para pendengar telah siap, saya meminta mereka membandingkan antara "Yesaya 37" milik saya dan "Yesaya 37" milik mereka sewaktu saya membaca, untuk melihat apakah keduanya identik. Saya mulai membaca dengan perlahan ayat 1, 2, 4, 10, 15, dan seterusnya, sampai akhir pasal. Saya terus bertanya di akhir setiap ayat apakah yang saya baca sama dengan ayat dalam Injil mereka. Lagi-lagi mereka menjawab secara bersamaan - "Ya!", "Ya!" Di akhir pasal, dengan Injil masih terbuka di tempat dari mana saya membacanya, saya meminta pemimpin kelas mengungkapkan kepada pendengar bahwa saya sama sekali tidak membaca dari Yesaya 37 tetapi dari 2 Raja-Raja 19! Terdapat ketakutan luar biasa pada pendengar! Ini berarti saya telah melakukan plagiarisme 100% terhadap "Kitab Suci Injil".
Dengan kata lain, Yesaya 37 dan 2 Raja-Raja 19 kata demi katanya identik. Padahal keduanya diatributkan untuk dua penulis yang berbeda, terpisah berabad-abad, yang dinyatakan umat Kristen diinspirasikan oleh Tuhan.

Siapa yang menyalin dan dari siapa? Siapa yang mencuri dan dari siapa? 32 Sarjana Injil RSV yang termahsyur mengatakan penulis kitab Raja-Raja "tidak diketahui!" Lihat salinan RSV oleh "Collins" pada halaman 139. Catatan dalam Injil ini dipersiapkan dan diedit oleh Pendeta David J. Fant, Litt. D., Sekretaris Umum perkumpulan Injil New York. Umumnya, jika pendeta Kristen yang baik mempunyai keyakinan bahwa Injil adalah Firman Tuhan, mereka juga akan mengatakan hal yang sama, tetapi dengan jujur (malu-malu) mereka mengakui: "Penulis - Tidak diketahui! " Mereka dipersiapkan untuk membayar bualan terhadap kitab suci yang mungkin saja ditulis oleh Tom, Dick atau Harry dan berharap setiap orang menganggap semua ini sebagai Firman Tuhan!


Tidak Ada Wahyu Lisan

(Lengkapi diri Anda dengan "Collins" RSV dan keterangannya untuk mendapatkan daftar lengkap semua kitab Injil dan penulisnya). Apa yang dikatakan sarjana Kristen tentang "Kitab Yesaya?" Mereka berkata, "Sebagian besar ditulis oleh Yesaya. Sebagian mungkin ditulis oleh yang lainnya." Dalam pandangan sarjana Injil, kita tidak akan mengambil Yesaya untuk tugas tersebut. Dapatkah kita kemudian memaku plagiarisme ini di pintu Tuhan? Sangat menghina! Pada saat tanya jawab di akhir simposium yang disebutkan tadi, Profesor Cumptsy menegaskan bahwa "Umat Kristen tidak percaya bahwa Injil diwahyukan secara lisan". Sehingga Tuhan Yang Maha Kuasa tidak lupa mendiktekan cerita yang sama dua kali! Tangan manusia, semuanya terlalu manusiawi, memainkan kerusakan terhadap yang dinamakan Firman Tuhan ini --Injil. Meski demikian, para penginjil memaksa bahwa setiap kata, koma dan titik dari Injil adalah Firman Tuhan!"


PLAGIARISME 100%
2 RAJA RAJA 19
YESAYA 37
Segera sesudah reja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
[2] Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, Panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
[3] Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia, Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
[5] Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya.
[10] Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yahuda: Janganlah Allahmu yang kau percayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan; Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
[11] Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?
[12] Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
[14] Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
[15] Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
[36] Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
[37] Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esartadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
[2] Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
[3] Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia, Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
[5] Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya.
[10] Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yahuda: Janganlah Allahmu yang kau percayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan; Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
[11] Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?
[12] Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
[14] Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
[15] Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: 16 "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
[37] Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
[38] Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.