Yusuf bin al-Husain ar Razi rohimahulloh berkata,
"Perkara yang paling berat di dunia ini adalah ikhlas. Aku sering menghilangkan riya dari hatiku, tetapi seolah tumbuh lagi dihatiku dengan warna yang berbeda."
Kamis, 31 Mei 2012
Info kepada seluruh umat islam
As Salamu 'Alaikum Wr. Wb
Info kepada seluruh kaum muslimin: "Hati-hatilah terhadap SMS Penipuan yang menjurus kepada keSYIRIKan yang bertujuan untuk menghancurkan Aqidah orang-orang beriman yang isi SMSnya di suruh untuk menyebarkan kembali SMS dalam jumlah tertentu dengan ANCAMAN kalau tidak menyebarkan akan mendapat musibah dan sial atau motif lain dijanjikan akan mendapat rezeki yang banyak secara tiba-tiba.
Tolong sebarkan info dan nasehat ini.
Info kepada seluruh kaum muslimin: "Hati-hatilah terhadap SMS Penipuan yang menjurus kepada keSYIRIKan yang bertujuan untuk menghancurkan Aqidah orang-orang beriman yang isi SMSnya di suruh untuk menyebarkan kembali SMS dalam jumlah tertentu dengan ANCAMAN kalau tidak menyebarkan akan mendapat musibah dan sial atau motif lain dijanjikan akan mendapat rezeki yang banyak secara tiba-tiba.
Tolong sebarkan info dan nasehat ini.
Renungan Kedepan
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; apabila datang mereka tidak dapat mengundurkan barangsesaatpun dan tidak pula dapat memajukannya (QS. al-A'rof: 34)
Renungkanlah wahai manusia, sebenarnya kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada yang tau kapan datangnya, kadang orang keluar dari rumah dan tidak kembali (karena mati), orang duduk di kursi yang empuk di kantornya dan tidak bangun lagi, orang tidur di kasurnya, tetapi malah dibawa ke tempat pemandian mayat
Senantiasa bertaubat kepada Alloh dan perhatikan apa yang sedang kita perbuat
Renungkanlah wahai manusia, sebenarnya kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada yang tau kapan datangnya, kadang orang keluar dari rumah dan tidak kembali (karena mati), orang duduk di kursi yang empuk di kantornya dan tidak bangun lagi, orang tidur di kasurnya, tetapi malah dibawa ke tempat pemandian mayat
Senantiasa bertaubat kepada Alloh dan perhatikan apa yang sedang kita perbuat
Tingkatkan Amal kita
Ibnu Mas'ud ra berkata:
"Tidak ada yang lebih aku sesali, kecuali bila matahari telah terbenam maka berkuranglah masa ajalku, namun tidak bertambah sedikitpun amalanku" (Mawarid adh-Dham'an: 3/30)
Mari saudara-saudara, kita tingkatkan amalan kita demi mengharap keridhoan Alloh swt, dan jangan sampai kita menjadi orang yang merugi karena membiarkan waktu-waktu kita hilang begitu saja
"Tidak ada yang lebih aku sesali, kecuali bila matahari telah terbenam maka berkuranglah masa ajalku, namun tidak bertambah sedikitpun amalanku" (Mawarid adh-Dham'an: 3/30)
Mari saudara-saudara, kita tingkatkan amalan kita demi mengharap keridhoan Alloh swt, dan jangan sampai kita menjadi orang yang merugi karena membiarkan waktu-waktu kita hilang begitu saja
Senin, 28 Mei 2012
TUHAN -- UNIK DALAM SIFAT-SIFATNYA
Tuhan Yang Maha Kuasa
benar-benar unik dalam dzat dan sifatnya. Tak ada cara apapun untuk
membandingkan-Nya, atau dapat dibandingkan, dengan dzat atau sesuatu yang lain
yang kita tahu atau dapat kita bayangkan. Dalam ayat terakhir Surat yang
dikutip di bab terdahulu, kita diingat-kan bahwa tidak hanya "Tidak ada
yang serupa dengan Dia tetapi tidak ada satu pun dalam keserupaan-Nya yang
dapat dibayangkan." Lalu bagaimana kita dapat mengetahui Dia? Kita akan menyadari-Nya
melalui sifat-sifat-Nya.
Wahyu Tuhan yang terakhir
dan penghabisan --kitab suci Al-Qur'an memberi kita 99 sifat Tuhan dengan nama
puncaknya-- ALLAH! Sembilan puluh sembilan sifat atau nama Tuhan yang disebut
Asma-ul-husna (Nama-nama yang paling indah) disebut berselang-seling dalam
keseluruhan teks Al-Qur'an; seperti sebuah kalung mutiara cantik dengan sebuah
liontin cemerlang --Allah.
Berikut ini sebuah contoh
bagian. kalung itu:
"Dia-lah Allah yang
tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki Segala Keagungan, Maha Suci, Allah dari
apa yang mereka persekutukan." (QS. Al--Hasyr: 23-24).
"Nama-nama Yang Paling Indah"
Dalam kedua ayat yang
dikutip di atas, kita menghitung 13 dari 99 sifat yang disebut berselang-seling
dalam keseluruhan kitab suci Al-Qur'an. Bahkan penentang Islam yang paling
berprasangka dan bermusuhan terpaksa menerima bahwa meski dalam bentuk terjemahan,
sifat-sifat dan penyusunan katanya indah dan unik. Dalam bahasa Arab asli
kata-kata dan konstruksinya benar-benar tak dapat dibandingkan dan agung.
Bagaimana mungkin seorang
ummi; seorang yang tidak dapat membaca dan menulis, di antara sebuah bangsa
yang ummi, tak terpelajar, dapat menyusun rapsodi Tuhan seperti itu 14 abad
yang lalu? Kita harus ingat bahwa tidak ada ensiklopedi atau risalat dimana
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dapat mencari keterangan di dalamnya
walau jika buku-buku tersebut bertebaran di padang pasir Arab. Lalu dari mana
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan ilmu agama yang berharga ini?
Dia berkata, "Semua diberikan kepada saya oleh Tuhan melalui wahyu!"
Bagaimana lagi kita dapat menilainya?
Merupakan percobaan yang
bagus untuk meminta teman-teman kita yang paling pandai agar membangkitkan
beberapa sifat Tuhan bagi kita: Saya yakinkan Anda bahwa dengan semua
pengetahuan yang mereka miliki, para profesor dan para doktor ilmu agama
tersebut tidak akan dapat menghitung kembali meski hanya selusin. Yang paling
bijak akan berkata: "Perhatikan, Muhammad adalah seorang yang cerdas, dan
bagaimanapun juga seorang yang cerdas lebih unggul 10 kali lebih baik dari
kita!" Terhadapnya kita memberi tanggapan: "Benar bahwa seorang yang
cerdas dapat melakukan 10 kali lebih baik dari kita. Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam tersebut telah memberi kita 99 sifat. Tetapi, yang membuat daftar
tersebut merupakan mu'jizat dan bersifat ketuhanan adalah satu yang dihilangkan
dari daftarnya". Kata "Bapa", itulah Mu'jizat!
Bapa di Surga
Dalam daftar kita yang
bersifat manusia, tidak ada penyumbang akan terperosok mengucapkan kata Bapa
dalam setengah lusin sifat yang pertama. Mu'jizat daftar Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam bukanlah pada "sembilan puluh sembilan sifat"
tersebut tetapi pada hal khusus yang dihilangkannya dari Al Qur'an. Kata
"Bapa" sebagai sebuah sifat Tuhan membayang-bayangi dihadapannya
selama 23 tahun hidup kenabiannya. Dia menghindarinya, dia mengeluarkannya dari
perbendaharaan katanya (secara sadar atau tidak sadar) selama 2 dekade lebih
dan karenanya berada di luar teologi Islam.
Anda berhak untuk
menanyakan saya, "Apa doa Tuhan orang-orang Kristen?" Ya, apa itu?
Baca Tuan Deedat! Maka saya membaca:
"Bapa kami yang ada
di dalam surga, dimuliakanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga."
"Apa yang salah
dengan itu?" Anda bertanya. "Tidak ada!" Maka mengapa umat Islam
begitu alergi terhadapnya?
Saya tidak begitu berprasangka
seperti musuh kita. Kita harus mengetahui bahwa doa orang Kristen adalah sebuah
doa yang indah tetapi benar-benar terdapat kekurangan di dalamnya. Anda lihat
anak saya tidak akan pernah belajar nama Tuhan melalui doa ini. Apakah
nama-Nya? Dalam keseluruhan 27 kitab Perjanjian baru nama Tuhan tidak pernah
ada walaupun hanya satu! "Bapa" diberikan di sini sebagai sebuah
pengganti. Ini bukan nama-Nya! Sebagai sebuah sifat, yang berarti --Raja,
Tuhan, Pencipta, Penyedia, saya tak dapat mengecualikannya. "Bapa terkasih
di dalam surga. Bapak Surga kami!" dll. Kami umat Islam mengecualikan arti
yang baru tersebut, arti tambahan yang diperlukan dari kata Bapa.
Satu-satunya Anak Keturunan, Dan lain-lain
Dalam teologi Kristen,
kata "Bapa" yang sederhana dan tak bernoda ini memerlukan sebuah arti
baru. Dia; menurut Kristen, orang yang menurunkan Yesus sebagai anaknya. Mereka
berkata dalam catechism. "Yesus adalah Tuhan yang sebenarnya dari Tuhan
yang sebenarnya, anak keturunan Bapa, anak keturunan yang tidak dibuat.
"Jika kata-kata mempunyai arti tertentu, apakah arti kata-kata ini? Tentu
saja ini berarti apakah perkataan! Tuhan mempunyai banyak anak berdasarkan
kitab suci Injil. Adam, Israel, Ephraim, David, Solomon dan lain-lain ...
Tetapi semua ini anak-anak kiasan. Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai pencipta dan
pemberi harapan mengkiaskan Bapa setiap mahluk hidup; setiap binatang atau
manusia: tetapi Yesus, orang-orang Kristen berkata, tidak seperti ini semua.
Dia anak keturunan, bukan "Buatan!" Menurut Islam ini adalah
pengucapan yang paling buruk, mensifatkan kepada Tuhan sebuah sifat hewan
--fungsi seks hewan yang lebih rendah!
Perubahan Makna
Pada awalnya kata
"Bapa" untuk Tuhan tidak membawa asosiasi yang menghina Tuhan, tetapi
kata-kata itu berubah artinya sesuai waktu. Saya hanya akan memberi Anda 2
contoh: "Comrade" dan "gay":
"Comrade"
asalnya sebuah kata yang indah dan tak bernoda, yang artinya seorang teman,
sebuah perkumpulan atau sebuah sekutu yang diambil dari bahasa Perancis Kuno
comrade (kawan/saudara/sahabat), teman sekamar atau tentara yang berbagi
ruangan yang sama. Tetapi saat ini kata yang sama tersebut berbau busuk dalam
lubang hidung orang-orang Amerika sebagai "seorang pengikut Stalin",
seorang komunis, seorang anggota partai Marxist-Leninist, aliran radikal apa
pun sebagai sebuah subversi atau revolusioner yang harus dihilangkan seperti
hama atau parasit. Jika ada salah seorang dari teman bodoh Anda menyebut Anda
saat ini dengan "Comrade" di Amerika Serikat, ia dapat membahayakan
karir Anda; juga hidup Anda!
"Gay" apa yang
salah dengan kata ini? Tidak ada sama sekali! Saya mempelajari kata ini pada
masa awal sekolah seperti pameran atau dikarakteristikkan dengan penuh
kenyamanan dan kegembiraan bersuka ria; seorang yang telah menikah. Saya diajar
untuk menyanyikan:
"Raja yang lemah
lembut dan wanita yang bergembira di atas gunung memulai hari."
Saya telah melupakan
keseimbangan puisi ini. Disini, saya mengerti arti kata "gay" berarti
senang dan riang gembira. Saya tidak mempunyai prasangka sedikit pun bahwa
suatu hari kata yang tidak berbahaya yang dipelajari anak-anak di sekolah dalam
suatu waktu itu artinya berubah menjadi homoseksual yang tercemar dan kotor:
perbuatan sodomi dan catamite dalam pengertian yang paling dasar.
Maka "wanita
gay" saat ini berarti wanita lesbian! Dalam cara yang sama kata yang
terhormat "Bapa" menjadi terkontaminasi oleh kepercayaan
"satu-satunya keturunan Bapa!" dan lain-lain.
Rabb atau Abb?
Tuhan Yang Maha Kuasa
melalui Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam melindungi Islam dan umatnya
dengan mengeluarkan kata "Bapa" (Abb) untuk Tuhan dari perbendaharaan
kata agamanya. Adalah merupakan kenyataan yang menakjubkan bahwa meski kitab
suci Al-Qur'an mencantumkan 99 sifat Tuhan, termasuk kata Rabb yang berarti Raja,
Pemberi harapan, Penopang, Penyusun, Tuhan, tetapi kata yang lebih mudah Abb,
berarti "Bapa/ayah" dalam bahasa Arab dan Ibrani, tidak satu kali pun
digunakan, sehingga melindungi umat Islam dari fitnah tentang anak keturunan
tunggal. Kepada siapa kita harus memberi penghargaan atas perbuatan ini: Allah
atau Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam? Nabi Suci Shallallahu Alaihi wa
Sallam tersebut menyangkal setiap penghargaan, selalu berkata bahwa semua ini
diberikan kepadanya dengan wahyu, kata-kata yang Anda dengar bukanlah miliknya,
tetapi firman Tuhan yang didiktekan kepadanya!
Menyelesaikan Perdebatan
Kitab suci Al-Qur'an
adalah sebuah mu'jizat yang sangat besar. Sebuah kitab mu'jizat yang dapat
dijelaskan dari titik pandang yang tak terkira banyaknya. Saya telah mencoba
dari beberapa aspek sederhana untuk berbagi dengan Anda di mana saya, sebagai
orang awam terpesona dengannya. Tidak ada akhir untuk penelitian ini. Saya
tinggalkan tugas ini kepada saudara saya yang lebih terpelajar, dan sarjana
Islam yang terpelajar. Jika saja saya dapat hidup untuk melihat usaha mereka.
Izinkan saya mengakhiri ini dengan contoh terakhir saya, untuk publikasi pendek
ini.
Panggilan ke Swaziland
Beberapa tahun yang lalu,
sebuah perdebatan timbul di Swaziland. Raja Sobuza kehilangan Ratu pilihannya.
Gereja-gereja Kristen di negara tersebut mulai ribut pada masalah periode
menunggu sebelum seorang pria dapat menikah kembali. Bukanlah sebuah masalah
yang serius untuk didiskusikan karena raja masih mempunyai 8 istri lagi. Maka
topik diubah menjadi: "Berapa lama seorang istri harus menunggu jika
suaminya mati." Sewaktu debat sedang berlangsung sangat hebat dalam
kerajaan yang kecil sekali tersebut; raja yang baik itu memerintahkan sebuah
muktamar seluruh gereja di negara tersebut untuk membahas persoalan itu.
Mr. Moosa Borman, seorang
Swazi yang telah memeluk Islam, meminta izin raja agar "gereja"nya
(Islam) juga diwakilkan dalam debat. Dengan restu Raja, saya juga diberi
kehormatan menghadiri diskusi tersebut.
Hari Minggu pagi,
perwakilan berbagai macam golongan Kristen berkumpul untuk mencapai mufakat
dalam masalah periode waktu masa menjanda.
Pembicara bergiliran
menyampaikan pidatonya. Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan Billy Graham
atau Jimmy Swaggart yang potensial bagi bangsa Afrika dan setiap orang.
Pada akhir setiap khotbah
pendengar bertepuk tangan dengan antusias. Pembicara yang berikutnya datang dan
menolak pendahulunya dengan ekspresi yang secara tidak langsung menyatakan
omong kosong, sampah! Dan, menimbulkan suara tepuk tangan kembali. Dari pagi
sampai petang perdebatan berlangsung. Sekitar pukul 5 sore giliran saya tiba.
Dengan sebuah kitab suci Al-Qur'an yang Anda lihat di sampul buklet ini, di
dalam tangan saya, saya memulai, "Dari pagi sampai malam, kita telah meraba-raba
untuk sebuah jawaban, selama berapa lama seorang wanita menunggu sebelum
menikah kembali sesudah kematian suaminya: dan kita telah mendengar bahwa apa
yang dikatakan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan apa yang dikatakan
Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, tetapi kita belum mendapatkan jawabannya!
Karena penyelesaian masalah kita ada di dalam --"Perjanjian
Terakhir".
"Perjanjian Terakhir"
"Perjanjian
Terakhir" adalah sebuah bom bagi pendeta-pendeta dan penda'wah Kristen.
Mereka belum pernah mendengar ekspresi perjanjian terakhir dalam kehidupan
mereka." Mengutip Lama dan Baru, Baru dan Lama tidak akan menolong karena
jawabannya berada dalam Perjanjian Terakhir Tuhan untuk manusia!" Saya
mengacungkan kitab di atas kepala saya, dan hanya membaca bahasa Inggris dari
kitab suci Al-Qur'an, surat kedua ayat 234. Sebuah referensi yang sangat mudah
diingat 2: 234, hanya 2234!
"Orang-orang yang
meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri istri (hendaklah para
istri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian
apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan
mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa
yang kamu perbuat." (QS. Al-Baqarah: 234).
Saya bertanya kepada para
pendengar, "Empat bulan sepuluh hari, Anda menghendaki penjelasan
lagi?" Mereka semua menjawab secara bersamaan, "Tidak!", Saya
menjelaskan kepada mereka hikmah dibalik masa "empat bulan sepuluh
hari". Dalam ayat terdahulu, dalam perjanjian Tuhan yang terakhir dan
penghabisan ini, kita diberitahu tentang masa menunggu setelah perceraian:
"... wanita-wanita
yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru ..." (QS.
Al-Baqarah: 228).
Hal ini layak melihat
pernikahan yang dalam kondisi bubar mungkin menghasilkan isu tersebut.
Sementara dalam kasus janda akibat kematian ditentukan sebuah masa tambahan
satu bulan sepuluh hari. Sangat masuk akal, setiap orang akan setuju, tetapi
apa mu'jizat atas semua ini? Setiap orang arif dapat memperkirakan masa tiga
bulan setelah perceraian dan 4 bulan 10 hari setelah kematian suaminya.
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam memperkirakan sebaik setiap orang lain!
Ini benar, tetapi bukti bahwa semua ajaran yang sehat dan berguna tersebut
bukanlah pekerjaan tangan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam ada di dalam
ayat setelah ayat tentang masa 4 bulan dan 10 hari:
"Dan, tidak ada dosa
bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan
keinginan (mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan
menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin
dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka)
perkataan yang ma'ruf. Dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad
nikah, sebelum habis iiddahnya ..." (QS. Al-Baqarah: 235)
Sidik Jari Tuhan
"Jangan memutuskan
untuk menikah sampai masa tunggu yang sudah ditetapkan telah berlalu." Ini
bukan kecerdasan Muhammad (saw)! Ini kebijaksanaan Tuhan Yang Maha Bijaksana.
Pencipta Yang Maha Mengetahui, mengetahui kelemahan ciptaannya. Manusia dalam
kerakusan dan nafsu besarnya akan mengambil keuntungan yang tidak adil dari
janda yang sangat bingung. Dia baru saja kehilangan tulang punggung dan
penopang dalam mencari nafkah. Dia mempunyai sejumlah anak kecil yang harus
diberi makan dan ia mungkin juga kehilangan penampilannya dan nilainya dalam
pasar perkawinan menjadi berkurang. Dia sepertinya berpegang erat pada jerami.
Dalam kondisi emosinya yang tidak stabil ketika pemangsa membuat penawaran.
Dalam ketergesa-gesaan dan ketidakamanannya ia mungkin dengan cepat menerima.
Psikolog yang terkemuka (bukan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam)
benar-benar menyadari, semua perangkap yang disimpan oleh para pria. Karena itu
ada peringatan --"Tidak ada perjanjian sampai masa yang telah ditentukan
dipenuhi!"
'Iddah' sesudah sebuah
perceraian adalah 3 bulan. Di sini anda diberikan 40 hari tambahan untuk
memulihkan keseimbangan dan ketenangannya. Dalam masa tersebut, jika keinginan
menikah datang, ia mempunyai kesempatan mendiskusikan masalah tersebut secara
tenang dengan teman atau saudaranya. Dia dapat menghindari perangkap sebuah
penerimaan yang tergesa-gesa dengan sebuah per-kembangan panjang yang
berlarut-larut dan menyakitkan.
Apakah Muhammad
Shallallahu Alalhi wa Sallam berfikir dan memecahkan semua ini di padang pasir
14 abad yang lalu? Anda terlalu memujinya! Berulang kali ia disuruh menyatakan
bahwa hikmah Al-Qur'an bukanlah perbuatannya, Tidak lain sebuah wahyu yang
diturunkan kepadanya oleh pencipta terbaiknya. Jika Anda masih meragukan
kesaksiannya maka terimalah tantangannya. Dia disuruh menyatakan:
"Katakanlah,
'Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
Al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (QS.
Bani 'Israel: 88).
Dunia ditantang untuk
menghasilkan sebuah kitab seperti kitab suci Al-Qur'an dan dalam 14 abad belum
ada satu pun yang berhasil membuatnya. Orang-orang Kristen Arab yang bangga
dengan 15 juta populasi saat ini, agar tidak dikalahkan, telah membuat
Injil-Injil Kristen dalam gaya Al-Qur'an. Mereka telah melakukan plagiat
terhadap kitab suci Al-Qur'an dengan mencuri kata-kata dan rangkaian kata
bahkan gaya bahasa, tanpa melupakan Bismillah! Setiap pasal dari ciptaan mereka
yang paling modern mulai dengan ayat pertama wahyu Al-Qur'an ini. Anda harus
melihatnya untuk mempercayainya. Berikut ini sebuah fotokopi "wahyu"
buatan manusia yang baru.
Inilah bukti lain yang
membuktikan bahwa Al-Qur' an tak dapat dibandingkan. Cobalah semau Anda.
Tantangan masih berlaku. Kitab suci Al-Qur'an adalah Firman Allah yang
diwahyukan kepada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan merupakan mu'jizat
dari mu'jizat-mu'jizat!
"Dan ini
sungguh-sungguh sebuah mu'jizat!" (Pendeta Bosworth Smith).
"KITAB SUCI" BUATAN
Nama Baru, Permainan Lama
Seorang anggota sekte
'kelahirkan kembali' menyombongkan diri tentang bagaimana dia biasa mengambil
10 sen dari piring derma gereja untuk membeli 'susu cream' dan bagaimana ia
mengikat ayahnya yang pemabuk "... di dalam gudang ..." - di gudang
yang sama dimana dia melihat "... ibunya terbaring di tumpukan pupuk, di
tempat mandi sapi-sapi - dipukuli oleh ayahku ...." Sekarang dia dengan
percaya diri mencoba memperdayakan pembacanya. Dia mengutip ayat di atas (Yohanes
20: 25) dari Injil Amerika tanpa memberikan referensi (pada halaman 20 yang
sama dari "Faktor-faktor bangkit kembali" (oleh Josh Mc Dowel).
Penulis memberikan 4 kutipan, dengan referensi bagi semua orang! Pada halaman
berikutnya dia memberikan 3 kutipan juga dengan referensi bagi semua orang!
Tetapi ayat-ayat dimana dia ingin memalsukannya, tidak direferensikan sama
sekali. Dan setelah kata-kata "saya tidak Percaya", dia memulai suatu
paragraf baru dengan kata-kata "Kemudian, Yesus berkata kepada Thomas",
mengutip lagi dari Injil tanpa memberikan referensi. Yohanes memberi suatu
kebohongan kepada pemuja-pemuja ini dengan mengatakan:
"Delapan hari
kemudian, murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Thomas
bersama-sama dengan mereka, kemudian Yesus datang..." (Injil - Yohanes 20:
26).
Kebohongan yang Licik
Salah satu dari
pemuja-pemuja ini, seorang pengacara, memberikan semangat pada saudaranya yang
'dilahirkan kembali' dari Amerika dengan kebohongan lain. Dia berkata pada
halaman 120 dalam "Perdebatan Tentang Islam" bahwa "Deedat
akhir-akhir ini telah membuat berita yang besar mengenai batu nisan dengan
menerbitkan sebuah brosur dengan judul, Siapa Yang Memindahkan Batu Tersebut?'
Di dalamnya dia mengatakan bahwa batu itu dipindahkan oleh dua orang murid
Yesus, yaitu Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus (halaman 18). Tetapi dalam
brosurnya yang berjudul, Apakah Kristus Disalib? Dia pasti seorang super women
(halaman 25), maksudnya adalah Maria Magdalena yang memindahkan batu tersebut.
Bagaimana seorang Kristen yang 'dilahirkan kembali' dan seorang pengacara bisa
berbohong? Untuk memikat korbannya dia bahkan mengutip nomor halaman
"25". Buku ini telah dicetak cukup lama. Bahkan jika Anda punya
kopinya, Anda tidak akan mungkin bisa mengeceknya. Para pemuja ini sangat yakin
sekali Tetapi 'Kitab Injil yang benar' adalah yang saya percayai:
"Dia (Maria) sangat
heran saat menemukan bahwa batu tersebut telah dipindahkan."
Dimana ada kata-kata yang
menunjukkan bahwa yang memindahkan batu itu adalah Maria Magdalena? Tetapi bagi
orang-orang yang sakit ini, baik Amerika maupun Afrika Selatan, setiap tipuan
diperbolehkan untuk membuat orang masuk Kristen. Saya tidak siap untuk melawan
mereka dengan segala penilaian mereka yang salah, dan saya harap Anda pun demikian.
Anda hanya cukup menyampaikan yang benar dengan cara yang sebaik mungkin dan
serahkan semuanya pada Allah.
Suatu Pemalsuan
Para rohaniwan Kristen
mengambil kesimpulan bahwa episode "Thomas yang meragukan" seperti
juga wanita yang 'tertangkap.basah' - (Yohanes 8: 1-11) adalah suatu pemalsuan!
Tetapi karena Gereja Ortodoks tidak memperbolehkan penyisipan ini (Yohanes 8:
1-11) - dihilangkan dari Injil, mereka menunjukkan ayat lain yang hampir sama
menggambarkan kekerasan Thomas yaitu Yohanes 20: 25 "mencucukkan jariku ke
dalam bekas paku itu".
Orang Romawi tidak punya
alasan untuk membalas dendam terhadap Yesus seperti terhadap dua orang yang
disalib bersama Yesus. Mengapa mereka harus memberi hukuman yang lebih berat
pada Yesus dibandingkan pada kedua orang tersebut? Mengapa mereka harus
menggunakan paku terhadap Yesus sedang untuk kedua orang itu mereka menggunakan
pengikat kulit?
Tidak "di tempat
ini" seperti dugaan para pemuja tersebut, tetapi "delapan hari"
kemudian, Yesus datang ke ruang makan dan dia mendatangi Thomas. Dan menurut
Yohanes, Yesus menyuruh Thomas:
"... Taruhlah jarimu
di sini dan lihatlah tanganku; ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam
lambungku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
(Injil - Yohanes 20: 27).
Thomas menyadari
kesalahannya. Dia telah menolak bukti-bukti bahwa Yesus hidup! Semua murid yang
lain, kecuali Yudas sang pengkhianat telah bersaksi bahwa mereka telah melihat
dan makan bersama Yesus, Tetapi Thomas tidak mau percaya! Apa yang membuat dia tidak
percaya? Yesus yang hidup, bernafas (bukan hantunya), berada di dekatnya.
Sekarang berlawanan dengan kenyataan fisik tentang keberadaan Yesus, memaksa
Thomas terpaksa mengaku,
"Ya Tuhanku dan
Allahku!" (Injil - Yohanes 20: 28).
Apa yang Disadari oleh Thomas?
Apakah Thomas menyadari
pada saat itu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan kaum Yahudi? Apakah dia dan
mu-rid-murid lainnya sujud kepadanya. Tidak pernah! Kata-katanya adalah
kata-kata yang ditujukan pada dirinya sendiri. Kita hampir setiap hari mengatakannya,
"Ya Tuhanku! Betapa bodohnya aku ini!" Apakah anda memanggil
pendengar anda, sebagai Tuhan Anda?
Daily News - October 17,
1955
GIRL, AWAITING BURIAL FOR
4 DAYS, WAKE UP
Sitebe, a native women of
Fairleigh, near Newcastle, sat in mourning beside the coffin of her 14-year-old
daughter early yesterday, waiting for a hearse to come and take child away.
For four days she had
mourned her and stunned, then she screamed and ran from daughter's death, but
she had one comfort - there was to be no pauper's burial.
The whole family had
helped pay for shroud, the coffin and a funetar at a distant cemetery.
It was early when Mrs.
Sitebe sat for the last time beside the coffin. All was quiet in the house.
Then she heard a rustle
and a slight movement. She stood up and looked down into the open coffin.
Her daughter stared back
at her.
MOVED AND SPOKE
For a moment the mother
stood shocked and stunned, then she screamed and ran from the building.
Relatives hurried in,
lifted the girl from the coffin and placed her gently down.
The girl, apparently dead
since Thursday, moved on to her side and spoke. Feebly she asked for water and
then for a drink of milk. A doctor was called to attend to her.
She had escaped being
buried alive by a few hours.
Had there been a conveyance
avialable earlier than yesterday to carry the coffin, she might have gone the
her grave. The Sitebe family however, had had to postpone the funeral and the
coffin was never closed.
KITAB KRISTEN "PERJANJIAN BARU"
Mengapa "Menurut"?
Bagaimana dengan yang
disebut Perjanjian Baru? --Mengapa setiap Injil dimulai dengan pendahuluan--
menurut ... menurut ... (Lihat halaman 361). Mengapa "menurut"?
Karena tidak ada satu pun dari kata-kata yang berhubungan dengan 24.000 salinan
yang ada membawa tulisan penulisnya sendiri! Inilah perkiraan mengapa ditulis
"menurut"! Meski bukti-bukti internal membuktikan Matius bukanlah
penulis kitab pertama yang memuat namanya.
"Setelah Yesus pergi
dari situ, Ia (Yesus) melihat seorang yang bernama Matius, duduk di rumah
cukai, lalu Ia (Yesus) berkata kepadanya (Matius), "Ikutlah Aku (Yesus).
" Maka berdirilah Matius lalu mengikuti Dia (Yesus). "(Injil -Matius
9: 9).
Tanpa mengembangkan
imajinasi pun, seseorang dapat melihat kata "Ia" dan "Nya"
dari narasi di atas tidak mengarah kepada Yesus atau Matius sebagai penulis,
tetapi orang ketiga menulis apa yang dilihat dan didengarnya --bisa juga dari
cerita orang. Jika kita tidak dapat mengatributkan "Kitab mimpi" ini,
(seperti juga yang dilukiskan untuk kitab Injil yang pertama) kepada Matius,
bagaimana kita menerimanya sebagai Firman Tuhan? Tidak hanya kita saja yang
menemukan bahwa Matius bukanlah penulis "Injil menurut Matius" dan
Injil tersebut tidak diketahui siapa penulisnya. J. B. Phillips sepakat dengan
kita dalam penemuan ini. Ia adalah pelayan yang dibayar oleh Gereja Anglikan,
Inggris. Tak ada alasan baginya untuk berbohong atau berkhianat atas kerusakan
pandangan gerejanya! Mengacu kepada kata pengantarnya untuk "Injil
Matius" (lihat salinannya pada halaman 362). Phillips mengatakan tentang
kepenulisannya sebagai berikut:
"Tradisi terdahulu
menganggap Injil ini berasal dari Rasul Matius, tetapi para sarjana saat ini
hampir semuanya menolak pendapat ini." Dengan kata lain, Matius tidak
menulis Injil yang memuat namanya. Hal ini ditemukan oleh para sarjana Kristen
termasyhur - bukan umat Hindu, Islam dan Yahudi yang mungkin berprasangka.
Biarlah teman kita penganut Anglikan ini meneruskan: "Penulis, yang masih
dapat kita sebut dengan baik sekali Matius" "Dengan baik
sekali," karena jika tidak, setiap kali membuat referensi terhadap
"Matius" kita harus mengatakan --"Kitab pertama Perjanjian
Baru" pasal sekian dan sekian, ayat sekian dan sekian. Dan lagi-lagi
"Kitab pertama ...." dan lain-lain. Karena itu, menurut J. B.
Phillips adalah baik sekali kita memberi beberapa nama pada kitab tersebut.
Maka mengapa tidak "Matius?" Anggaplah sebuah nama yang bagus seperti
yang lainnya! Phillips melanjutkan: "Penuh dengan jelas menggambarkan 'Q'
yang misterius yang mungkin adalah kumpulan tradisi oral. "Apakah
"'Q' misteriusini?" "Q" adalah singkatan untuk kata dalam
bahasa Jerman "quella", yang berarti "sumber-sumber".
Dokumen lain --sebuah sumber umum-- yang dijadikan acuan oleh Matius, Markus
dan Lukas. Ketiga penulis ini, siapa pun mereka, telah melihat dokumen umum
tersebut. Mereka menulis seolah melihat melalui mata "seseorang". Dan
karena mereka sepakat, ketiga kitab Injil pertama tersebut dikenal sebagai
Injil Sinoptik.
Penjiplakan Total
Tetapi bagaimana dengan
bisnis "inspirasi"? Orang Anglikan tersebut telah mengetukkan palu di
kepala. Ia, lebih dari orang lain, berhak melakukan juga. Ia adalah seorang
pelayan bayaran Gereja (seorang penginjil Kristen Ortodoks yang juga seorang
sarjana) yang mempunyai akses langsung ke naskah Yunani "asli".
Dengarkan apa yang dibacakannya untuk kita. (Perhatikan bagaimana lemah
lembutnya ia bercerita): "Dia (Matius) telah menggunakan Injil Markus
secara bebas "Dimana dalam bahasa pendidikan: "telah menyalin secara
keseluruhan dari Markus!" Tetap saja umat Kristen menyebut plagiarisme
secara keseluruhan tersebut sebagai "Firman Tuhan"!
Tidakkah ini membuat Anda
bertanya bahwa seorang saksi yang melihat dan mendengar tugas Yesus, yaitu
seorang murid yang bernama Matius, bukannya menulis sendiri tugas dari
"Tuhannya" melainkan mencuri tulisan anak muda (Markus) yang berusia
sepuluh tahun ketika Yesus mencela kaumnya? Mengapa seorang saksi yang melihat
dan mendengar seperti Matius menyalin dari seorang anak yang masih muda
(Markus) yang ia sendiri menulisnya berdasarkan cerita orang? Matius tidak akan
melakukan perbuatan bodoh dengan memberi namanya untuk dokumen yang tak
diketahui siapa penulisnya.
Plagiarisme atau Pencurian
Literatur
Plagiarisme berarti
pencurian literatur. Disebut plagiarisme jika seseorang menyalin kata demi kata
dari tulisan lain dan menjualnya sebagai miliknya sendiri. Hal ini merupakan
ciri umum di antara 40 penulis-penulis Kitab Injil yang tidak diketahui
namanya. Umat Kristen bangga dengan apa yang dianggap penghubung umum di antara
penulis 66 buklet Protestan dan penulis 73 buklet Katholik Roma yang disebut
"Kitab Injil". Beberapa penghubung umum adalah mereka (baik Matius,
Lukas atau siapa pun mereka) telah melakukan 85% plagiarisme kata demi kata
dari Markus! Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mendiktekan susunan kata yang sama
untuk sinoptis tersebut. Umat Kristen sendiri mengakui hal ini, karena mereka
tidak percaya wahyu lisan, sebagaimana yang diyakini umat Islam tentang kitab
suci Al-Qur'an.
85% plagiarisme yang
dilakukan Matius dan Lukas ini menjadi tidak penting dibanding pencurian
literatur dari penulis-penulis Perjanjian Lama, dimana 100% pencurian terjadi
dalam yang disebut Kitab Tuhan. Seorang sarjana Kristen, Kenneth Cragg dengan
bangga memakai ungkapan pelembut untuk menyebut pencurian ini sebagai
"reproduksi".
Standar yang Sesat
Dr. Scroggie (lihat
tulisan sebelumnya) dengan antusias mengutip Dr. Joseph Parker dalam bukunya
atas pujiannya yang unik terhadap Injil:
"Kitab apakah Injil,
sehubungan dengan bermacam-macam isinya! ... Keseluruhan halaman dibicarakan
dengan nama-nama yang tidak jelas, dan lebih banyak menceritakan sebuah
silsilah daripada hari pembalasan. Cerita hanya setengahnya saja dikatakan, dan
malam tiba sebelum kita dapat mengatakan dimana kemenangan berada. Dimanakah
adanya segala sesuatu." (dalam literatur agama dunia) "Yang
berhubungan dengan ini?" Sebuah untaian kata yang cantik dan tidak
ragu-ragu! Lebih banyak meributkan tentang sesuatu yang tidak ada, dan fitnah
terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa atas penulisan yang memalukan tersebut.
Tak Ada yang Kurang Dari 100%
Selama simposium dengan
topik "Apakah Injil Firman Tuhan?" di Universitas Cape Town yang
dipimpin oleh saya dan Profesor Cumsty (Ketua Jurusan Teologi), saya meminta
kepada pendengar agar membuka Injil untuk mendemonstrasikan derajat plagiarisme
yang dilakukan oleh penulis Injil "yang diberi inspirasi".
Sebagian umat Kristen
sangat gemar membawa Injil dalam tangan mereka selama berlangsungnya diskusi
agama atau debat. Mereka seolah-olah tak berdaya tanpa kitab tersebut. Sesuai
dengan saran saya, sejumlah pendengar mulai membolak-balik halaman Injilnya.
Saya meminta mereka membuka pasal 37 dalam "Kitab Yesaya." Ketika para
pendengar telah siap, saya meminta mereka membandingkan antara "Yesaya
37" milik saya dan "Yesaya 37" milik mereka sewaktu saya
membaca, untuk melihat apakah keduanya identik. Saya mulai membaca dengan
perlahan ayat 1, 2, 4, 10, 15, dan seterusnya, sampai akhir pasal. Saya terus
bertanya di akhir setiap ayat apakah yang saya baca sama dengan ayat dalam
Injil mereka. Lagi-lagi mereka menjawab secara bersamaan - "Ya!",
"Ya!" Di akhir pasal, dengan Injil masih terbuka di tempat dari mana
saya membacanya, saya meminta pemimpin kelas mengungkapkan kepada pendengar
bahwa saya sama sekali tidak membaca dari Yesaya 37 tetapi dari 2 Raja-Raja 19!
Terdapat ketakutan luar biasa pada pendengar! Ini berarti saya telah melakukan
plagiarisme 100% terhadap "Kitab Suci Injil".
Dengan kata lain, Yesaya
37 dan 2 Raja-Raja 19 kata demi katanya identik. Padahal keduanya diatributkan
untuk dua penulis yang berbeda, terpisah berabad-abad, yang dinyatakan umat
Kristen diinspirasikan oleh Tuhan.
Siapa yang menyalin dan
dari siapa? Siapa yang mencuri dan dari siapa? 32 Sarjana Injil RSV yang
termahsyur mengatakan penulis kitab Raja-Raja "tidak diketahui!"
Lihat salinan RSV oleh "Collins" pada halaman 139. Catatan dalam
Injil ini dipersiapkan dan diedit oleh Pendeta David J. Fant, Litt. D., Sekretaris
Umum perkumpulan Injil New York. Umumnya, jika pendeta Kristen yang baik
mempunyai keyakinan bahwa Injil adalah Firman Tuhan, mereka juga akan
mengatakan hal yang sama, tetapi dengan jujur (malu-malu) mereka mengakui:
"Penulis - Tidak diketahui! " Mereka dipersiapkan untuk membayar
bualan terhadap kitab suci yang mungkin saja ditulis oleh Tom, Dick atau Harry
dan berharap setiap orang menganggap semua ini sebagai Firman Tuhan!
Tidak Ada Wahyu Lisan
(Lengkapi diri Anda dengan
"Collins" RSV dan keterangannya untuk mendapatkan daftar lengkap
semua kitab Injil dan penulisnya). Apa yang dikatakan sarjana Kristen tentang
"Kitab Yesaya?" Mereka berkata, "Sebagian besar ditulis oleh
Yesaya. Sebagian mungkin ditulis oleh yang lainnya." Dalam pandangan
sarjana Injil, kita tidak akan mengambil Yesaya untuk tugas tersebut. Dapatkah
kita kemudian memaku plagiarisme ini di pintu Tuhan? Sangat menghina! Pada saat
tanya jawab di akhir simposium yang disebutkan tadi, Profesor Cumptsy
menegaskan bahwa "Umat Kristen tidak percaya bahwa Injil diwahyukan secara
lisan". Sehingga Tuhan Yang Maha Kuasa tidak lupa mendiktekan cerita yang
sama dua kali! Tangan manusia, semuanya terlalu manusiawi, memainkan kerusakan
terhadap yang dinamakan Firman Tuhan ini --Injil. Meski demikian, para
penginjil memaksa bahwa setiap kata, koma dan titik dari Injil adalah Firman
Tuhan!"
PLAGIARISME 100%
2 RAJA RAJA 19
|
YESAYA 37
|
Segera sesudah reja
Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah
badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
[2] Disuruhnyalah juga
Elyakim, kepala istana, Sebna, Panitera negara, dan yang tua-tua di antara
para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
[3] Berkatalah mereka
kepadanya: "Beginilah kata Hizkia, Hari ini hari kesesakan, hari hukuman
dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi
tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
[5] Ketika
pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya.
[10] Beginilah harus
kamu katakan kepada Hizkia, raja Yahuda: Janganlah Allahmu yang kau percayai
itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan; Yerusalem tidak akan diserahkan
ke tangan raja Asyur.
[11] Sesungguhnya,
engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala
negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan
dilepaskan?
[12] Sudahkah para allah
dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat
melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
[14] Hizkia menerima
surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke
rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
[15] Hizkia berdoa di
hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di
atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi;
Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
[36] Sebab itu
berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
[37] Pada suatu kali
ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh
dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan
diri ke tanah Ararat. Kemudian Esartadon, anaknya, menjadi raja menggantikan
dia.
|
Segera sesudah raja
Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah
badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
[2] Disuruhnyalah juga
Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara
para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
[3] Berkatalah mereka
kepadanya: "Beginilah kata Hizkia, Hari ini hari kesesakan, hari hukuman
dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi
tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
[5] Ketika
pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya.
[10] Beginilah harus
kamu katakan kepada Hizkia, raja Yahuda: Janganlah Allahmu yang kau percayai
itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan; Yerusalem tidak akan diserahkan
ke tangan raja Asyur.
[11] Sesungguhnya,
engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada
segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan
dilepaskan?
[12] Sudahkah para allah
dari bangsa-bangsa, yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan
mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
[14] Hizkia menerima
surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke
rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
[15] Hizkia berdoa di
hadapan TUHAN dengan berkata: 16 "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta
di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi;
Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
[37] Sebab itu
berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
[38] Pada suatu kali
ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh
dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan
diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan
dia.
|
Langganan:
Postingan (Atom)